Sistem Pengamanan di Bandara Lemah !!

       “ Sistem Pengamanan Bandara Lemah ”

Situasi lahan parkir Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Penjagaan lokasi parkir diperketat setelah tiga mobil hilang dicuri pada Selasa (4/10).
TANGERANG– PT Angkasa Pura (AP) II, pengelola Bandara Soekarno-Hatta, mengakui kelemahan sistem pengamanan parkir di terminal yang dikelolanya.

Pengakuan dari Deputi General Manager Bandara Soekarno- Hatta Mulya Abdi itu berkaitan dengan kasus hilangnya tiga mobil yang parkir di bandara terbesar di Tanah Air tersebut dalam waktu satu hari.

”Kami mengakui memang ada kehilangan kendaraan. Namun, kami curiga pula ada skenario yang sudah dibuat begitu matang oleh para pencuri sehingga pihak keamanan parkir tidak mengetahui ada kendaraan yang keluar parkir. Jadi,walaupun dari data yang ada mobil masih ada di dalam, kenyataannya memang kendaraan itu tidak ada di area parkir,” ujarnya kepada wartawan kemarin.

Polda Metro Jaya juga menilai ada kelemahan dalam pengamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharuddin Djafar menunjuk seringnya kasus pencurian kendaraan di kawasan tersebut.

Sebelum kasus hilangnya tiga mobil Toyota Avanza, sejak Januari hingga September kemarin di tempat sama juga telah terjadi tiga kasus pencurian mobil dan satu kasus pencurian motor.Dengan fakta tersebut, Polda meminta pengelola bandara meningkatkan pengamanan dan menutup segala akses yang bisa mengundang timbulnya aksi kejahatan.

Baharuddin menandaskan, sistem pengaman bandara sangat khusus sehingga perlu ada penerapan terpadu antara pihak pengamanan internal dan kepolisian, khususnya Polres Bandara. ”Perlu ada peningkatan kualitas pengamanan, karena di bandara kan ada sistem khusus, mestinya pengamanannya juga berkualitas,”tuturnya.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa menandaskan, sebagai bandara terbesar di Indonesia, Bandara Soekarno– Hatta seharusnya dilengkapi teknologi canggih pendukung. Misalnya, kartu parkir tidak lagi menggunakan karcis biasa yang hanya memuat nomor pelat kendaraan, tapi menggunakan kartu chip.

”Kalau tidak sesuai,palang pintu tidak akan terbuka secara otomatis.” ”Dalam chip juga dilengkapi sidik jari dan identitas pemilik kartu sehingga lebih mudah mengetahui siapa pemilik kendaraan sebe-narnya,” ujar guru besar UI itu.

Selain menata sistem perparkiran, pihak bandara juga harus menertibkan lokasi. Pasalnya, banyak orang yang berada di bandara tidak dalam kapasitas melakukan penerbangan. Misalnya saja,banyaknya calo taksi ataupun tiket serta penjual pulpen dan parfum.

”Memang ini tidak bisa lepas dari struktur sosial. Mereka juga tidak bisa hanya dengan dilarang saja. Harus ada penataan yang tepat dan kapasitas mereka di bandara jelas tidak pada kepentingan melakukan penerbangan,” ujar Mustofa. Seperti diketahui, tiga mobil dilaporkan hilang dalam waktu sehari, di tempat parkir di terminal IA, IB, dan IC.

Berdasar penelusuran di lapangan, diduga sindikat pencuri memanfaatkan jalan tikus untuk keluar dari lokasi parkir. Jalan tikus yang dimaksud adalah jalur keluar dari lokasi parkir tanpa melintasi pos parkir untuk keluar.PT Angkasa Pura II diduga lupa menutup kembali jalan tersebut dan hanya menggunakan batu untuk menutupnya.

Kombes Pol Baharudin Djafar meminta semua unsur yang bertugas di bandara mestinya menyiapkan pengamanan yang spesial sehingga bisa mengantisipasi segala macam jenis pencurian. ”Itu wajahnya Jakarta atau Indonesia, jadi mestinya dijaga dengan baik,” tukasnya.
Dia berharap, pihak pengamanan bandara bisa berkoordinasi secara baik dengan Polres Bandara sehingga bisa memperkecil ruang gerak para pelaku kejahatan. Selain itu, pihaknya juga meminta pengelola untuk menutup segala akses yang dinilai bisa menjadi celah para pelaku kejahatan beraksi.
Pihak pengelola dan aparat belum bisa mengungkap sindikat di balik pencurian tersebut. Mulya Abdi mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi atas kehilangan kendaraan tersebut. Namun dia optimistis pelaku segera terungkap karena indikasi kehilangan kendaraan itu sudah diungkapkan Polres Bandara Soekarno–Hatta melalui rekaman CCTV yang ada.

”Modusnya kelihatan sangat terencana matang. Saat ini sedang dilakukan investigasi oleh polres.Indikasi pencurinya sudah ada bayangan dan sedang dilakukan pengejaran,” katanya. Selain lewat CCTV, Polres Bandara Soekarno-Hatta juga tengah memeriksa sejumlah petugas yang menjaga saat kendaraan hilang.

”Harapan kami tidak ada petugas yang terlibat dalam proses pencurian ini. Kalaupun ada keterlibatan petugas,jelas manajemen tidak pernah memberi ampun.Kami bukan hanya memecat, tapi juga akan memprosesnya secara hukum,”tegasnya.

Mulya Abdi lantas menuturkan, pihaknya sebenarnya baru saja melakukan penataan sistem perparkiran, di antaranya menempatkan petugas di sejumlah pos pintu masuk dan keluar. Pihaknya juga sudah menambah hingga 30 personel jaga yang akan mengamankan secara bergiliran di terminal 1 dan 2.

Sayangnya,kendaraan yang hilang saat itu memang berada di parkir umum dan bukan di parkir inap khusus yang sudah disiapkan pengelola bandara. ”Sebenarnya pemilik juga salah. Ke depan kami harapkan, kalau ada penumpang yang mau meninggalkan kendaraannya harus menempatkannya pada parkir inap. Karena kami sudah menyediakan tempat khusus,”ucapnya.

Untuk diketahui,biaya parkir di bandara sekali masuk di semua terminal Rp 4.000 per jam, sementara untuk parkir inap Rp 20.000 per 6 jam dengan biaya tambahan per jamnya Rp 2.000. Untuk parkir inap ada dua kali pendaftaran masuk di pintu pertama dan di pintu parkir inap. Adapun petugas pengamanan yang ditempatkan ada 42 orang untuk area umum dan area inap, ditambah 12 orang Brimob.
Sementara itu, Kapolres Metro Bandara Soekarno- Hatta, Kombes Pol Reynhard Silitonga menolak memberikan keterangan mengenai Toyota Avanza yang hilang secara bersamaan di wilayahnya itu.
 http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/433649/38/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar