Nusa Dua, Kompas - Indonesia dan Thailand mulai menyuarakan ekonomi kreatif untuk menjadi fokus ASEAN. Selama ini, ekonomi kreatif luput dari perhatian, padahal negara-negara ASEAN memiliki potensi yang cukup besar. Diharapkan komunitas ekonomi kreatif bisa terbentuk di kawasan ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pengestu seusai menjadi pembicara utama dalam ASEAN Business and Investment Summit di Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11). ”Awalnya Thailand yang gencar menyuarakan. Sekarang ditambah Indonesia. Kami yakin negara-negara lain akan memberikan dukungan,” ujarnya.
Menurut Mari, negara ASEAN yang selama ini kaya dengan ekonomi kreatif adalah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Singapura dan Malaysia kaya akan industri film serta animasi, sementara Thailand lebih menonjol pada aspek kerajinan, fashion, dan kuliner.
”Meski potensinya besar, ketiga negara itu tidak memiliki ekonomi kreatif lho. Hanya Indonesia yang punya. Makanya kami berharap bisa menyamai mereka. Sumber kreativitas Indonesia lebih banyak. Tinggal dikelola dan diarahkan dengan tepat,” papar Mari.
Dia mengatakan, penyelenggaraan ASEAN Fair menjadi pintu awal bagi pengembangan ekonomi kreatif di kawasan ASEAN. ”Di ASEAN Fair ditampilkan produk-produk ekonomi kreatif tiap negara. Satu sama lain bisa saling mengenali potensi masing-masing. Dari situlah komunitas wirausaha kreatif akan terbentuk,” ujarnya.
Mari berjanji akan menangani 14 subsektor ekonomi kreatif. Dia akan segera menunjuk direktur jenderal ekonomi kreatif. ”Perlahan-lahanlah saya kan masih baru. Akan ada prioritas utama pemilihan subsektor, tetapi secara keseluruhan kita beri perhatian semua. Kami juga segera menambahkan kuliner dan subsektor ekonomi kreatif,” katanya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Hesti Indah Kresnarini mengatakan, sejak dibuka tanggal 24 Oktober lalu, jumlah pengunjung ASEAN Fair tercatat 40.000 orang. Transaksi perdagangan selama pameran tercatat Rp 176,7 juta.
”Kegiatan ini akan dipermanenkan menjadi agenda yang mengikuti KTT ASEAN. Dari sinilah kontak people to people terjadi. Mereka akan saling mengidentifikasi potensi ekonomi kreatif masing-masing lalu menukarnya dengan potensi negara lain,” tambahnya.
Penghargaan
Sementara itu, enam perusahaan Indonesia memperoleh penghargaan ASEAN Business Award 2011. Ada empat kategori penilaian, yakni pertumbuhan, sumber daya manusia, inovasi, dan pertanggungjawaban sosial perusahaan.
Setiap kategori terbagi atas dua kelompok, yakni perusahaan besar dan skala kecil menengah. Masing-masing kategori menetapkan dua pemenang.
Pemenang ASEAN Business Award 2011 itu diumumkan dalam acara makan malam yang dihadiri Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan di Nusa Dua, Bali.
Perusahaan besar yang memperoleh penghargaan adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional untuk nomor 2 kategori pertumbuhan perusahaan besar, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk untuk nomor 2 kategori sumber daya manusia, dan PT Kalbe Farma untuk nomor 1 kategori inovasi.
Adapun perusahaan kecil-menengah adalah CV Media Kreasi Bangsa untuk nomor 1 kategori pertumbuhan, Sarandi Karya Nugraha untuk nomor 1 kategori sumber daya manusia, dan Jati Arta Mas untuk nomor 2 kategori inovasi.
SUMBER: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/11/18/0427318/Ekonomi.Kreatif.agar.Jadi.Fokus
Ekonomi Kreatif agar Jadi Fokus
04.15 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar