Contoh
Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik Dan Benar Serta Fungsi Bahasa Sebagai
Alat Komunikasi
1. Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Adalah Bahasa yang sesuai dengan
tata bahasa baku yang telah ditetapkan. Bahasa Indonesia yang benar
diterapkan dalam bahasa tulis dan bahasa lisan yang sifanya resmi misalnya pada
saat berpidato.
Bahasa
yang benar adalah bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa baku,
Ciri
– ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :
- Penggunaan kaidah tata bahasa normatif.
Misalnya
dengan penerapan pola kalimat yang baku:
acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
- Penggunaan kata-kata baku.
Misalnya
cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah
dan bukan nggak gampang.
- Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD).
- Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan.
Misalnya:
/atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan
/kalo/
5. Penggunaan kalimat secara efektif.
Contoh:
Contoh nyata dalam
pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku:
A)
Apakah kamu
sedang mengerjakan tugas rumah saat ini?
B)
Apa yang kamu
kerjakan tadi di sekolah?
C)
Contoh ketika
dalam dialog antara seorang Orangtua dengan anaknya.
o Orangtua : Gerald! Apa yang sedang kamu lakukan?
o Gerald : Saya sedang bermain game. Ada apa, bu?
o Orangtua : Apakah kamu tidak belajar untuk ujian besok?
o Gerald : Ya, akan saya lakukan setelah saya selesai
bermain game, bu.
Contoh pada Pembukaan
Undang-Undang Dasar antara lain :
Undang-undang
dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari beberapa
kalimat didalam undang-undang dasar tersebut menunjukkan bahwa bahasa
yang digunakan adalah bahasa yang sangat baku, dan itu merupakan pemakaian
bahasa secara baik dan benar.
Contoh kegiatan
sosialisasi yang dilakukan antara masyarakat :
(1)
Berapakah Bapak mau menjual harga game ini?
(2)
Apakah sayur ini masih segar, berapa harganya bu, untuk sayuran ini?
2.
Fungsi Bahasa sebagai
alat komunikasi
Bahasa sebagai sarana komunikasi
mempunyai fungsi utama bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh
seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia
menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan
manusia dalam kehidupannya di masyarakat.
Perubahan bahasa dapat terjadi bukan
hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan
dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi
komunikasi pada bahasa asing
Contoh : masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan
-No Smoking” daripada “Dilarang
Merokok”,
-Stop” untuk “berhenti”,
-Exit” untuk “keluar”,
-Open House” untuk penerimaan tamu
di rumah pada saat lebaran.
-
Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-
bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
- bunyi tong-tong memberi tanda
bahaya
- adanya asap menunjukkan bahaya
kebakaran.
- alarm untuk tanda segera berkumpul
- bedug untuk tanda segera melakukan
sholat
- telepon genggam untuk memanggil
orang pada jarak jauh
- simbol –Tanda stop untuk pengguna
jalan,
-
simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
Jadi bahasa sebagai alat komunikasi
tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa. Bahasa merupakan akibat
yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila
ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami. Penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain.
Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi
perhatian utama kita.
.
Sumber:
http://ivanlanin.wordpress.com/2010/03/15/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/
vhi3y4.wordpress.com
wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar