TULISAN 17 - BELUM ADA KANAIKAN HARGA BAHAN MAKANAN PADA AKHIR TAHUN



“ Belum ada gejolak harga bahan makanan

pada akhir tahun”


VIVAnews - Jelang Natal dan Tahun Baru 2014, harga pangan masih relatif stabil, terutama daging dan telur. Kenaikan harga hanya terjadi pada tepung terigu.

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia, Ngadiran, mengatakan harga daging sapi masih berkisar Rp90-95 ribu per kilogram. Ngadiran memastikan, hingga hari ini belum ada gejolak harga bahan makanan bersamaan dengan Natal dan Tahun Baru.

"Untuk daging, harganya masih aman dan cenderung stabil. Kalau ada gejolak (harga), bisa-bisa itu ulah importir atau para peternak besar saja," kata dia ketika dihubungi VIVAnews, Sabtu, 14 Desember 2013. Sementara itu, harga daging ayam dan telur cenderung "adem ayem". Harga daging ayam di pasar Rp30 ribu per kilogram, sedangkan harga telur Rp17 ribu per kilogram. Hanya ada sedikit kenaikan pada harga terigu.

"Harga terigu naik dari pabrik, harga secara resmi naik kira-kira Rp700 per kilogram," ujar Ngadiran. Kenaikan harga terigu disebab karena peningkatan biaya produksi yang dipengaruhi oleh kenaikan upah minimun regional (UMR) sebulan yang lalu.
"Harga ini berlaku di Jabodetabek (mulai) dua hari terakhir," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi memastikan bahwa stok pangan aman pada Natal dan Tahun Baru 2014. "Semua sudah terkendali. Ketersediaan barang juga semua sudah ada," kata Bayu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 13 Desember 2013. (ren)

ANALISIS :

Jelang Natal dan Tahun Baru 2014, harga pangan masih relatif stabil, terutama daging dan telur. Kenaikan harga hanya terjadi pada tepung terigu.
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia, Ngadiran, mengatakan harga daging sapi masih berkisar Rp90-95 ribu per kilogram. Ngadiran memastikan, hingga hari ini belum ada gejolak harga bahan makanan bersamaan dengan Natal dan Tahun Baru. Untuk daging, harganya masih aman dan cenderung stabil hanya harga tepung terigu yang ada kenaikan sedikit. Kenaikan harga tepung terigu disebabkan karena peningkatan biaya produksi yang dipengaruhi oleh kenaikan upah minimun regional (UMR) sebulan yang lalu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar