“JENIS
PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA”
1.Paragraf Deduksi
Deduksi
berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan kalimat topiknya
selalu diawal.
Contoh:
Janji-janji
yang disampaikan oleh calon presiden pada waktu kampanye pilkada (pemilihan
kepala daerah) amat menarik. Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme
dikalangan pejabat daerah merupaan prioritas utama yang akan segera
dilaksanakan untuk menjamin terselenggaranya pemerintahan daerah yang bersih
dan berwibawa. Kesejahteraan petani, nelayan, dan buruh serta karyawan baik
negeri maupun swasta akan ditingkatkan. Anggaran pendidikan pun akan dinaikkan
sampai dua kali lebih besar dari pada anggaran sebelumnya. Gedung-gedung sekolah
dan peralatannya akan diperbaharui dan ditambah. Selain itu, tidak akan ada
lagi anak yang tidak mampu bersekolah karena SPP dan buku murid-murid SD/MI
sampai SMA/MA yang berasal dari keluarga kurang mampu akan ditanggung oleh
pemerintah daerah.
2. Paragraf Induksi
Paragraf
yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau hal-hal
yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut
paragraf induksi. Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada
paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya berada diakhir paragraf.
Contoh:
Budi
tinggal bersama ibunya yang telah menjanda disebuah rumah dekat masjid. Setelah
ibunya meninggal, dia diajak ke rumah pamannya di sebuah perkampungan kumuh
yang sangat jauh dari masjid. Anak-anak muda di kampung itu terkenal dengan
kenakalannya dan mereka senang bergerombol di mulut-mulut gang sambil menenggak
minuman keras dan mengganggu orang-orang yang lewat. Akhirnya Budi pun
terpengaruh menjadi pemabuk dan suka berkelahi. Dia tidak segan-segan melukai
seseorang ketika mabuk dan sering terlibat aksi tawuran antarkelompok remaja
kampung itu. Kini Budi meringkuk dalam tahanan polisi, padahal dahulu ia
seorang anak yang baik dan rajin shalat.
3.Paragraf Campuran
Dalam
paragraf campuran penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf. Paragraf ini
di mulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau kata transisi kalau ada.
Setelah itu, kalimat topik di kembangkan lagi dan diakhiri oleh kalimat penegas
kalau diperlukan.
Contoh:
Dia
pandai bergaul dan menyesuaikan diri sehingga setiap orang amat suka bersahabat
dengannya. Dalam berpakaian, dia tidak pernah mencari perhatian orang lain dan
selalu menyesuaikan dengan lingkungan tempat dia tinggal. Dia pandai berhias
diri tetapi tidak pernah memakai make up yang berlebihan. Pantas laila menjadi
idaman setiap jejaka. Di samping itu,dia pun rajin mengaji dan tidak pernah
meninggalkan shalat yang lima waktu atau tes yang sesuai dengan anjuran
gurunya, prestasi setiap semesternya selalu meningkat dan sampai sekarang dia
bertahan pada peringkat pertama dikelasnya.
4.Paragraf Perbandingan
Pengembangan
Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat
topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan
dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut
dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.
Contoh:
Sifat
orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang
kotor dan selalu makan makanan yang menjijikan. Kemana saja dia pergi pasti
pasti membawa penyakit. Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat
maksiat dan biasa makan makanan yang diharamkan. Kemana pun dia pergi pasti
bikin membuat keonaran yang meresahkan warga.
5.Paragraf Pertanyaan
Kalimat
topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat
pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah
Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri
tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang
di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke
Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya,
Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang
dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang
daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
6.Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat
topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa
atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat
topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari
sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat
pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak
Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami
padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat
keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa
hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL
(Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon
yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk
organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan KCL dengan
dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi
tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama
tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad
selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen
padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
7. Paragraf Contoh
Paragraf
contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan
menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas maksud
dalam kalimat topik.
Contoh :
Proses
pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau
”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu
membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang
biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan
membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia
dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu
waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu
jam dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain
harus menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir
karena tidak memberi uang pelicin.
8. Paragraf Perulangan
Pengembangan
paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata.
Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang
bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh :
Ada
kaitan yang kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia
perlu makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup
manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan
yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan
keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik
dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan dan rintangan. Rintangan dan
tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi
berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan
(Taringan,1981:34).
9. Paragraf Definisi
Dalam
paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian atau istilah
yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami
oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu ialah kalimat pengembang.
Contoh :
Sosiolinguistik
adalah ilmu antardisipliner yakni sosiologi dan lingustik. Sosiologi adalah
kajian yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam masyarakat. Linguistik
adalah ilmu tentang bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa
yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa
dalam pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dan pemakaiannya dalam
sosial budaya. Selain itu, sosiolinguistik dalam pengembangan subsidang
linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dalam konteks sosial.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “Sosiolinguistik adalah
cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan sosiologi dengan
penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu
masyarakat”.
10. Paragraf Deskriptif
Kalimat
topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat seperti pada paragraf-paragraf
yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semua kalimat pengembang.
Kita akan mengetahui kallimat topik setelah selesai membaca paragraf karena
kalimat topik paragraf deskriptif merupakan simpulan semua paparan dalam
paragraf.
Contoh :
Waktu
itu jam 16.00, wasit mulai membunyikan peluitnya tanda pertandingan dimulai.
Kedua kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang dan mempertahankan
gawangnya dari serangan lawan. Permainan cukup seru karena kedua keebelasan
kekuatan dan semangatnya cukup seimbang. Penonton bersorak-sorai mendukung
kesebelasan kesayangannya masing-masing. Tidak lama kemudian, salah satu
kesebelasan ada yang “merobek gawang” lawannya. Pendukung yang menang mengejek
habis-habisan kesebelasan yang kalah sampai mengeluarkan kata-kata “kotor”.
Pendukung yang kalah merasa tidak enak sehingga terjadilah pertengkaran
antarpendukung kesebelasan. Bukan hanya berperang mulut, melainkan juga mereka
saling melempar dan berkelahi. Akhirnya, sebelum pertandingan selesai, wasit
terpaksa membunyikan peluit panjangnya tanda pertandingan berakhir.
0 komentar:
Posting Komentar