Surat Cinta Untuk Persija

Dear Persija

JakOnline - Apa kabar kamu disana? Semoga baik saja-saja dan tidak seperti apa yang ada dibenak saya dan orang diluar sana. Bagaimana keadaan pemain-pemain kamu? Ku dengar beberapa pemain andalanmu hengkang ke tim lain. Tapi aku percaya kamu terlahir memang untuk menjadi tim besar, siapapun pemainnya. Dan kamu juga lah yang membuat pemain menjadi besar bukan malah sebaliknya.

Oh iya, ku baca dari surat kabar si bepe keluar masuk timnas? Ku harap kau tidak terlalu memusingkan hal tersebut, aku pikir bepe punya justifikasi atas setiap tindakannya. Apakah kamu tahu jika aku sangat merindukanmu berpeluh keringat di tribun hanya untuk melihat dan menyemangati mu? Aku harap kamu juga rindu moment ketika kamu dengan gagah mengangkat tropi kejuaraan kasta tertinggi negeri ini, hampir 11 tahun yang lalu. Ya 11 tahun yang lalu.
Beberapa tahun belakangan ini kamu sering kali bertanding bukan di rumah kita, ya kita,  bukan kamu bukan juga aku. Kita harus pergi ratusan kilometer hanya untuk bertemu. Disamping itu kamu harus dihadapkan fakta dualisme, dua persija. Padahal yang aku tahu sejak pertama kali mengenalmu adalah Kamu yang selalu aku  dukung dan teriakan, bukan dia yang tinggal di barak militer dan bukan bermain di rumah kita.

Musim baru semakin dekat, beberapa masalah yang menderamu sudah sedikit terselesaikan. Aku harap kamu bisa lebih fokus mempersiapkan diri sebelum musim bergulir. Aku hanya bisa memberi dukungan, dukungan, dan dukungan. Aku tak mau menjadi orang yang hanya berteriak tanpa tahu kondisimu yang sebenarnya.

Mungkin surat ini tak akan mengubah apapun, tak memberi secercah harapan, atau bahkan tak ubahnya bualan anak ingusan yang baru mengenal cinta. Tapi aku yakin semua ini tulus kulakukan, aku cinta padamu dengan cara yang sangat sederhana, sesederhana tulisan ini.
Piala-piala berdebu itu mungkin bisa memberimu sedikit semangat, atau foto-foto ketika kamu merengkuh piala bisa mengembalikan memorimu untuk mengulanginya lagi, bukan untuk sekali lagi, tapi lagi dan lagi. Bukan untuk kamu atau aku, tapi untuk kita. Aku percaya orang yang bekerja untukmu adalah orang-orang yang mencintaimu, bukan karena uang yang tentunya tak seberapa. Aku percaya mereka seperti aku mempercayaimu, semoga dengan surat ini mereka menjadi lebih semangat lagi. Ya semoga.

Ehhhmmm…bulan ini kamu ulang tahun, Aku tak terlalu menginginkan pesta mewah seperti tahun lalu, Aku hanya ingin kamu, aku, dan mereka mengingatnya sebagai hari yang bersejarah, hari disaat tim bersejarah memulai menuliskan sejarahnya. Aku ingin kita lebih mengingat bulan ini daripada hari disaat aku mulai mengenalmu di bulan Desember. Wahai Persija banggalah kamu dengan lambang monas di dadamu, seperti aku sangat bangga bisa mendukungmu.
Ayo bangkit sambut musim baru! Rasanya sudah terlalu panjang aku menulis surat ini, Aku sudahi disini saja karena semakin aku meracau semakin absurd tulisan ini. Ketika rindu itu terbentang maka kesetiaan akan tertantang. We love you, PERSIJA! (Veranto-JO)

SUMBER : www.jakmania.org

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar